BeritaDaerah

16 Daerah di Jatim Masuk Zona Kuning, Satgas Covid-19 Apresiasi Masyarakat

14/03/2021, 01:08 WIB
Last Updated 2021-03-15T16:02:39Z

SURABAYA
- Sebanyak 16 kabupaten dan kota di Jawa Timur dinyatakan masuk zona kuning dalam pemetaan penyebaran Covid-19. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Malang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Tulungagung, Bojonegoro, Mojokerto, Sampang, Pamekasan, Lumajang, Lamongan, dan Kota Probolinggo.

Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril menjelaskan, tidak ada lagi zona merah di Jawa Timur.

”Meski demikian, masih terdapat 22 kabupaten dan kota yang masuk zona oranye,” tutur Makhyan Jibril pada Sabtu (13/3).

Wilayah tersebut adalah Kabupaten Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Madiun, Gresik, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Tuban, Kota Malang, Nganjuk, Ngawi, Kota Batu, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Madiun, Pacitan, dan Jombang.

Jibril mengatakan, per hari ini (13/3), terdapat 133.971 pasien konfirmasi Covid-19. Dari jumlah itu, 2.485 atau 1,85 persen dalam perawatan. ”Kemudian 122.057 atau 91,11 persen dinyatakan sembuh. Dan 9.429 atau 7,04 persen meninggal dunia,” urai Makhyan Jibril.

Atas angka tersebut, Jibril mengakui terdapat perubahan signifikan. Sebab, tidak ada lagi zona merah di wilayah jatim. Salah satu penyebabnya adalah upaya pemerintah dan berbagai pihak memastikan 3T, yakni testing, tracing dan treatment.

”Positivity rate sudah 6 persen. Hampir mendekati standar WHO di angka 5 persen. Ini juga karena PPKM mikro yang dilakukan dengan masif,” ujar Makhyan Jibril.

Selain itu, Jibril mengapresiasi warga yang mematuhi protokol kesehatan serta melakukan donor plasma konvalesen. Dia menambahkan, bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan rumah sakit juga baik. ”Awal PPKM kamar terisi isolasi 70 persen. Sekarang 30 persen. Sebelum PPKM ICU 70 persen, sekarang 52 persen. Jarang ada berita RS penuh,” ucap Makhyan Jibril.

TrendingMore